Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konstruksi Bagan Tancap


Bagan tancap merupakan alat tangkap pasif yang dipasang menetap di lokasi penangkapan, merupakan salah satu jenis jaring angkat yang lokasi pengoperasikan tidak jauh dari bibir pantai.

Prinsip penangkapannya adalah menjebak gerombolan ikan dengan batuan cahaya lampu. Bagan tancap yang digunakan kali ini adalah salah satu bagan tancap yang dioperasikan di teluk Parepare, Kota Parepare.


Bagan tancap merupakan alat tangkap pasif yang dipasang menetap di lokasi penangkapan, merupakan salah satu jenis jaring angkat yang lokasi pengoperasikan tidak jauh dari bibir pantai.

Bagan tancap terdiri dari rangkaian atau susunan bambu berbentuk persegi empat yang ditancapkan sehingga berdiri kokoh diatas perairan.

Bagan tancap tersebut dioperasikan di perairan berlumpur berjarak 0.37 mil laut dari garis pantai. Tinggi bagan mulai dari dasar perairan adalah 14 meter, berbentuk persegi dengan ukuran 11x11 meter.

Rangkaian bambu-bambu tersebut diikat menggunakan tali. Jumlah bambu yang digunakan untuk membuat satu unit bagan tancap  ±100 batang bambu yang panjangnya sekitar 10 – 15 meter, dengan estimasi biaya sekitar Rp 7.000.000 untuk satu unitnya.

Dengan perawatan yang baik, bagan tancap dapat bertahan maksimal hingga 10 tahun.

Ruangan bagan

Pada atas bagan terdapat ruangan kecil yang berfungsi untuk melindungi mesin pencahayaan(genset), lampu, dan sekaligus sebagai tempat istirahat.

Ruangan tersebut memiliki luas 1,5 x 2 meter, yang menggunakan papan untuk menutupi sisi-sisi ruangan. Sedangkan bagian atap ditutupi menggunakan seng.

Bagian dalam ruangan terbut terdapat lubang berukuran 0.3 x 1 meter, fungsinya untuk menurunkan dan menaikkan lampu.

Jaring

Jaring yang digunakan pada bagan tancap ini terbuat dari bahan polyethylene warna hitam dengan mesh size 0,5 cm.

Jaring dibingkai menggunakan bambu yang berbentuk segi empat yang ukurannya 10x10 meter dengan ketinggian jaring sekitar 3 meter. Daya tahan jaring bisa mencapai 3 tahun jika dirawat dengan baik.

Perahu

Perahu digunakan untuk transportasi nelayan dari daratan (fishing base) menuju lokasi bagan (fishing ground) untuk mengangkut perlengkapan kebutuhan operasional bagan tancap.

Selain itu, juga digunakan untuk mengangkut hasil tangkapan dari lokasi penagkapan ke daratan atau tempat pelelangan ikan terdekat.


Perahu terbuat dari bahan kayu yang berbentuk pipih memanjang dengan ukuran panjang 7 meter, lebar 0,8 meter dan tinggi(depth) 0,5 meter. Perahu tersebut digerakkan oleh mesin dan dapat menampung 4-5 orang.

Mesin Perahu

Mesin perahu yang digunakan bermerek Ciandom 5,0 PK berbahan bakar bensin. Jumlah bahan bakar yang digunakan dalam sekali trip hanya sekitar 1 liter bensin karena jarak fishing base ke fishing ground tidak jauh.

Alat Bantu Dalam Pencahayaan Ikan

Alat tangkap bagan tancap pada umumnya menggunakan lampu sebagai alat bantu dalam kegiatan penangkapan ikan. Fungsi dari lampu tersebut adalah sebagai media untuk mengumpulkan ikan-ikan yang tertarik dengan cahaya atau ikan fototaksis positif, seperti pelagis kecil.

1. Mesin Lampu atau Genset

Genset atau sering disebut mesin lampu  berfungsi sebagai sumber tenaga listrik untuk menyalakan lampu bagan.

Mesin lampu yang digunakan bermerek Sogo dengan daya 700  watt dan berbahan bakar solar. Jumlah bahan bakar yang digunakan dalam sekali pengoperasian adalah 1-2 liter solar.

2. Lampu

Berdasarkan fungsinya, lampu pada bagan tancap  dibedakan menjadi 2 bagian yaitu lampu sebagai pemikat untuk menarik ikan masuk ke dalam kolam bagan dan lampu fokus untuk mengkonsentrasikan ikan pada satu titik di bawah bagan.

Lampu pemikat dan lampu fokus yang digunakan berjenis neon dengan daya 45 watt. Lampu pemikat berjumlah 3 buah dan lampus fokus berjumlah 1 buah. Yang membedakannya hanyalah waktu pengoperasian saja.

Lampu-lampu tersebut diberi dudukan besi yang berbentuk mangkuk berwarna putih, fungsinya  agar cahaya lampu tidak menyebar dan hanya berfokus ke kolam perairan di area bagan saja.

Roller

Roller berfungsi untuk menurunkan jaring pada saat setting dan menarik jaring pada saat hauling yang digerakkan atau diputar secara manual.

Roller terpasang memanjang pada salah satu sisi bagian atas bagan. Roller terbuat dari sebatang bambu dengan panjang  10,5 dan berdiameter sekitar 15-20 cm.

Kedua ujung roller dipasang sebuah papan dan palang bambu pada bagian tengah untuk penyanggah, agar roller tidak berputar ketika jaring sudah dinaikkan.

Pada penyangga papan terbuat terdapat lubang berbentuk lingkaran untuk memasukkan bambu(roller) tersebut agar gesekan berkurang dan perputaran roller lebih maksimal saat pengankatan jaring.

Pada roller terpasang tali yang menghubungkan keempat sisi bingkai jaring dimana ketika roller diputar berlawanan dengan arah jarum jam maka jaring akan turun, dan jika diputar sebaliknya jaring akan naik.

Janis tali yang digunakan adalah  tali  polyethylene nomor 5 dengan  panjang ± 80 meter. Sedangkan panjang  tali ulur yang digunakan untuk 2 sudut jaring yang berada tepat dibawah roller masing-masing ± 17 meter dan tali yang berada di 2 sudut lainnya masing-masing berukuran ± 27 meter.

Alat Bantu lain Penanganan Hasil Tangkapan

Serok dan keranjang merupakan alat bantu dalam penanganan hasil tangkapan bagan tancap.

Serok digunakan untuk mengangkat hasil tangkapan yang masih berada di bawah air pada saat pengangkatan jaring, sedangkan keranjang digunakan untuk memindahkan/mengangkat ikan ke atas perahu.

Serok terbuat dari bambu sebagai pegangan dengan panjang 3 meter. Salah satu ujung terpasang jaring berbentuk sebuah kantong.

Bukaan jaring pada serok dibentuk sebatang besi  bengkok yang berbentuk lonjong dan  setiap sisi jaring  diikat pada besi tersebut sehingga jaring menyerupai kantong.

Lebar  bukaan atau diameter jaring tersebut sekitar 10 -20 cm dan panjang pegangannya  sekitar 1 meter.

                               Teluk Papepare, Kota Parepare 2014
CERITA PESISIR
CERITA PESISIR dwicahyojs

Posting Komentar untuk "Konstruksi Bagan Tancap"