Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alasan Lobster Menghasilkan Jutaan Telur


Kebijakan Terkait Benih Lobster

Belum lama ini marak perbincangan tentang aturan perizinan perdagangan ekspor benih lobster air laut (Panulirus spp.) oleh pemerintah. Kebijakan tersebut menuai pro dan kontra oleh sejumlah kalangan dari politisi, akademisi dan masyarakat.

Aturan yang dimaksud adalah Peraturan Menteri KP No. 56 Tahun 2016 tentang Larangan Penangkapan dan/atau Pengeluaran Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus spp.) dari Wilayah Negara Republik Indonesia. Permen tersebut dibuat untuk menjaga populasi lobster, kepiting dan rajungan dengan mengatur ukuran yang boleh di tangkap dan melarang perdagangan benih lobster(pasal 7 ayat 1).

Yang kemudian diganti dengan Permen KP No.12 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus spp.) di Wilayah Negara Republik Indonesia, dimana pasal larangan perdagangan benih lobster dihapus.

Sebahagian kalangan menganggap kebijakan tersebut dapat mendorong peningkatan pendapatan di sektor perikanan terutama peningkatan ekonomi nelayan. Ada pula yang berpendapat bahwa ekspor benih lobster hanya menguntungkan pihak tertentu saja yaitu pengekspor.

Terlepas pro-kontra masalah untung rugi kebijakan tersebut. Adakah dampak atau pengaruh bagi ekostem laut terkait penangkapan benih lobster?.

Benih Lobster

Lobster laut merupakan jenis hewan invertebrata yang memiliki kulit yang keras dan tergolong dalam kelompok arthropoda. Secara umum lobster dewasa dapat ditemukan pada hamparan pasir yang terdapat spot-spot karang dengan kedalaman antara 5–100 meter. Di Indonesia sendiri terdapat 6 jenis lobster air laut.

Lobster tidak melakukan pemijahan sepanjang tahun, melainkan pada musim-musim tertentu. Banyaknya telur bergantung pada besar kecilnya lobster yang melakukan pemijahan. Biasanya, betina menghasilakan antara 10.000-100.000 telur, bahkan bisa mencapai lebih.

Umumnya, induk betina lobster sudah menempatkan telurnya selama 9-12 bulan di perutnya. Kemudian induk lobster betina yang sudah mempunyai telur ini melakukan pemijahan (perkawinan) dengan induk lobster jantan. Terjadilah pembuahan di luar. Dan setelah pengeraman 3-4 minggu, barulah telur lobster menetas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 1 dari 1000 telur lobster yang menetas hidup hingga dewasa. Artinya 99,99% dari telur menetas tidak bertahan hidup.

Pertanyaanya apakah anakan lobster tersebut mati begitu saja atau disebabkan faktor yang lain?. Jawabannya adalah tidak!.

Manfaat Benih Lobster Bagi Hewan Laut

Terdapat ribuan spesies ikan yang hidup disekitaran terumbu karang dan beberapa diantaranya adalah komuditas penting bagi nelayan seperti, kakap, lencam dan kerapu.

Seperti halnya kerapu, kakap dan lencam adalah predator utama bagi kelompok krustasea seperti udang dan kepiting. Ribuan bahkan jutaan benih lobster yang dihasilkan setiap induk lobster adalah sumber makanan utama bagi ikan-ikan karang juvenile(usia muda).

Penangkapan indukan lobster yang menyediakan jutaan telur juga sebagai sumber makanan utama ikan-ikan karang muda, tentu akan mengganggu populasi ikan karang.

Apabila itu terjadi, tidak hanya mengganggu keseimbangan ekosistem tetapi juga akan berdampak pada pendapatan nelayan-nelayan penangkap ikan karang yang didominasi nelayan tradisional.

Walaupun belum ada penelitian resmi terkait dampak penangkapan benih lobster terhadap populasi ikan karang. Tetapi bukan tanpa sebab mengapa lobster menghasilkan ribuan bahkan jutaan telur setiap kalinya, dan hanya kurang dari 1% yang bertahan sampai dewasa adalah untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup lain.

“Seperti itulah alam bekerja”


CERITA PESISIR
CERITA PESISIR dwicahyojs

Posting Komentar untuk "Alasan Lobster Menghasilkan Jutaan Telur"